ZeroStunting Eggcellent: Langkah Penanganan Stunting

Article 28 Apr 2025 |
img author
ZeroStunting Team
Kandang ayam petelur sebagai sumber penyedia protein yang berkelanjutan

Aksesibilitas masih menjadi tantangan bagi sebagian besar masyarakat dalam memenuhi kebutuhan hidup, termasuk dalam hal akses terhadap pangan bergizi yang belum merata di berbagai daerah. Tantangan ini muncul akibat berbagai faktor, mulai dari keterbatasan infrastruktur, distribusi yang tidak merata, hingga perbedaan kemampuan ekonomi masyarakat. Akibatnya, terjadi perbedaan kualitas asupan gizi di berbagai wilayah, yang pada akhirnya berdampak pada kesehatan dan perkembangan anak-anak, termasuk risiko stunting.

Melihat urgensi tersebut, ZeroStunting bersama PLN Peduli meluncurkan program ZeroStunting Eggcellent untuk memenuhi kebutuhan protein hewani bagi anak-anak yang terindikasi stunting. Kecamatan Kalipare dan Sumberpucung di Kabupaten Malang, Jawa Timur, menjadi titik awal program ZeroStunting Eggcellent dalam upaya menurunkan angka stunting.

Sejak peresmian pada 10 Oktober 2024, program yang akan berlangsung selama 6 bulan ke depan ini menyediakan kandang ayam petelur sebagai sumber protein berkelanjutan dengan mendistribusikan telur hasil produksi kepada para penerima manfaat. Telur, yang dikenal sebagai superfood dengan zat gizi lengkap dan mudah dijangkau, menjadi alat intervensi pangan bergizi untuk anak-anak yang terindikasi stunting. Peresmian program ini, yang berlangsung di Desa Karangkates, Sumberpucung, Malang, disambut positif oleh berbagai pihak, terutama terkait dengan pengadaan kandang petelur.

dr. Lukmanul Hafiz, selaku Head of Stunting Program, optimistis ayam-ayam tersebut dapat menghasilkan telur secara maksimal setiap minggu sehingga manfaat program ini dapat dirasakan oleh seluruh penerima manfaat.

“Terima kasih kepada seluruh pihak yang telah mendukung kelancaran proses, dari pembangunan kandang hingga hari ini, kita bisa meresmikan dan melihat secara langsung hasil produksi telur yang setiap minggu semakin optimal. Kami berharap program ini dapat menjadi bentuk komitmen kita untuk mengentaskan stunting.”

S. Anggriani Pradani, selaku perwakilan PLN Peduli, turut merasa bangga menjadi salah satu pihak yang berkontribusi dalam keberlangsungan program ZeroStunting Eggcellent. Ia berharap program ini dapat terus berlanjut setelah periode 6 bulan untuk tetap menyediakan sumber protein hewani bagi anak-anak.

“Kami ingin proyek ini terus berlanjut karena kebutuhan anak-anak stunting tidak berhenti hanya dalam 6 bulan. Setidaknya, jika mereka masih membutuhkan, kita tetap perlu memberikan bantuan.”

Sudjono Fakrim, perwakilan Kepala Desa Karangkates, juga menyampaikan sambutan dan dukungan positif terhadap peluncuran program yang dilaksanakan di Kecamatan Sumberpucung. Sebagai pelayan masyarakat, stunting memang menjadi salah satu masalah yang ingin segera ditangani karena dampaknya yang besar bagi generasi penerus bangsa.

“Pengentasan stunting adalah fokus program yang telah kami jalankan sejak lama, dan kami berharap kepercayaan yang diberikan kepada kami dapat menjadi contoh komitmen kami serta memberikan manfaat seluas-luasnya.”

Usai sambutan, dilakukan pemotongan pita simbolis yang diserahkan kepada ZeroStunting dan Kepala Desa Karangkates sebagai penanda dimulainya program ini. Acara dilanjutkan dengan kunjungan ke kandang, di mana ayam-ayam sudah mulai produktif dalam menghasilkan telur berkualitas.

Selama pemantauan di kandang, sebagian besar ayam sudah bertelur. Telur-telur tersebut kemudian ditimbang dan disortir untuk didistribusikan kepada penerima manfaat. Pengantaran telur akan dilakukan selama 6 bulan ke depan untuk memenuhi kebutuhan anak-anak yang terindikasi stunting. Setelah penyerahan telur secara simbolis, acara dilanjutkan dengan pemaparan tentang gizi oleh Ahli Gizi dari Puskesmas setempat. Mengundang para kader posyandu dan penerima manfaat, ahli gizi berpesan agar edukasi mengenai pentingnya asupan gizi yang baik terus digencarkan selama 1000 hari pertama kehidupan anak, baik untuk ibu hamil maupun anak-anak.

“Ibu-ibu kader hebat semua, ujung tombak penanganan stunting ada di tangan Ibu-ibu sekalian. Stunting bukan hanya soal memberikan gizi yang baik, tetapi juga bagaimana kita dapat memberikan edukasi tentang pentingnya orang tua mengoptimalkan tumbuh kembang anak, terutama selama 1000 hari pertama kehidupan.”

Melalui edukasi yang diberikan kepada kader posyandu, para ibu kader diharapkan menjadi agen terdepan dalam menyebarkan manfaat selama melakukan intervensi gizi untuk penanganan anak-anak yang terindikasi stunting. Penyediaan kandang ayam petelur dan edukasi mengenai penanganan stunting menjadi langkah preventif dalam mewujudkan ZeroStunting.

ic-brand
Tunggu sebentar