Durasi Tidur yang Dianjurkan untuk Mendukung Pertumbuhan Anak

Article 09 Apr 2025 |
img author
Risda Monica, S.Gz., Dietisien
Anak tidur nyenyak di tempat tidur

Tidur merupakan salah satu aspek penting dalam tumbuh kembang anak yang sering terabaikan. Padahal, saat anak tidur, tubuh tidak hanya beristirahat, tetapi juga menjalani proses regenerasi dan pertumbuhan. Hormon pertumbuhan diproduksi secara maksimal saat anak berada dalam fase tidur nyenyak, terutama di malam hari.

Memahami hubungan erat antara tidur dan pertumbuhan dapat membantu orang tua menciptakan rutinitas tidur yang sehat demi mendukung tumbuh kembang si kecil optimal.

Durasi Tidur yang Baik untuk Anak 

Kebutuhan tidur anak berbeda-beda tergantung pada usia. Berikut rincian durasi tidur yang direkomendasikan, serta waktu tidur paling larut yang dianjurkan:

Usia Anak

Total Waktu Tidur (Per 24 Jam)

Waktu Tidur Paling Larut

0-3 bulan

14 - 17 jam

Tidak ditentukan, tidur masih tidak teratur

4-11 bulan

12-15 jam (termasuk tidur siang)

Sekitar pukul 19.00-20.00

1-2 tahun

11-14 jam

20.00

3-5 tahun

10-13 jam

20.00-20.30

6-12 tahun

9-12 jam

21.00

13-18 tahun

8-10 jam

22.00

Catatan Penting:
  1. Waktu tidur malam yang ideal berkisar antara pukul 19.00 hingga 21.00, tergantung usia. 

  2. Konsistensi jadwal tidur sangat penting untuk menjaga ritme sirkadian anak. 

  3. Anak yang tidur terlalu larut berisiko mengalami gangguan perilaku, kesulitan konsentrasi, dan gangguan pertumbuhan karena produksi hormon pertumbuhan optimal terjadi pada malam hari saat tidur nyenyak. 

Tidur Siang Pada Anak

Tidur siang pada anak dapat membantu mengisi kembali energi, memperkuat daya ingat, meningkatkan suasana hati, dan mendukung proses tumbuh kembang.

Usia Anak

Perlu Tidur Siang?

Durasi yang Disarankan

0-12 bulan

Ya (2-3 kali/hari)

30 menit - 2 jam per sesi

1-2 tahun

Ya (1-2 kali/hari)

1-2 jam

3-5 tahun

Ya (1 kali/hari)

1-1.5 jam

6-12 tahun

Kadang perlu

30 menit (jika lelah)

13 tahun ke atas

Umumnya tidak perlu

Bisa power nap (tidur singkat 10-30 menit) bila dibutuhkan

Catatan Penting:
  1. Anak usia 1-2 tahun sangat membutuhkan tidur siang secara rutin karena tubuh dan otak mereka sedang dalam fase perkembangan yang pesat. 

  2. Anak prasekolah (3–5 tahun) juga masih memerlukan tidur siang, meskipun beberapa anak mulai bisa bertahan tanpa tidur siang. 

  3. Anak usia sekolah (6 tahun ke atas) tidak selalu memerlukan tidur siang, tetapi jika mereka tidur malam kurang atau sangat aktif, tidur siang singkat bisa bermanfaat. 

Dampak Tidur Tidak Teratur

Tidur yang tidak teratur dapat menimbulkan berbagai dampak negatif yang memengaruhi tumbuh kembang anak.

Jika Anak Tidak Tidur Siang

Tidur siang yang cukup dan teratur akan membantu anak tetap segar, fokus, dan ceria sepanjang hari. Berikut beberapa dampak jika anak tidak tidur siang:

  1. Memengaruhi kemampuan anak dalam berkonsentrasi dan mengingat informasi, yang berdampak pada proses belajar mereka. ​ 

  2. Cenderung lebih mudah marah, rewel, dan mengalami perubahan suasana hati. 

Jika Anak Tidur Malam Terlalu Larut 

Tidur malam yang cukup dan teratur sangat penting untuk kesehatan anak. Berikut beberapa dampak yang bisa timbul jika anak tidur terlalu larut:

  1. Mengalami penurunan konsentrasi, memori, dan kreativitas. 

  2. Menghambat produksi hormon pertumbuhan, sehingga mengganggu proses pertumbuhan anak. 

  3. Kurang tidur dapat melemahkan sistem imun, membuat anak lebih rentan terhadap infeksi dan penyakit. 

Jika Anak Tidur Siang Terlalu Lama

Meskipun tidur siang bermanfaat, durasi yang berlebihan dapat mengganggu pola tidur malam. Selain itu, tidur siang >1 jam dapat mengganggu ritme sirkadian yang berperan penting dalam menjaga tekanan darah dan detak jantung tetap stabil, serta meningkatkan risiko sindrom metabolik yang berkaitan erat dengan obesitas dan diabetes.

Bagaimana Tidur Memengaruhi Pertumbuhan Anak?

Selama tidur, tubuh melepaskan hormon pertumbuhan yang sangat penting untuk perkembangan fisik, seperti pertumbuhan panjang tubuh dan pembentukan otot. Pada bayi, produksi hormon pertumbuhan bisa tiga kali lebih banyak saat tidur dibandingkan saat terjaga.

Selain itu, tidur yang nyenyak juga memberikan kesempatan bagi otak untuk memproses informasi dan mendukung perkembangan kognitif mereka. Oleh karena itu, gangguan tidur yang dialami bayi dan anak dapat menghambat produksi hormon pertumbuhan, sehingga meningkatkan risiko gangguan fisik, termasuk terjadinya stunting.

Bergabung dalam Upaya Mencegah dan Mengatasi Stunting!

Setiap anak berhak tumbuh dengan sehat dan optimal. Melalui donasi yang kamu berikan, kami bisa menyediakan telur #1day1egg bagi balita yang membutuhkan selama 6 bulan untuk mendukung pemenuhan kebutuhan gizi mereka.

Yuk, bantu balita untuk tumbuh sehat! Klik di sini untuk berdonasi.

ic-brand
Tunggu sebentar