Perlukah Suplemen untuk Anak? Cek Faktanya!

Article 21 Apr 2025 |
img author
Risda Monica, S.Gz., Dietisien
Pemberian suplemen oral pada anak

Dalam masa pertumbuhan, anak-anak membutuhkan asupan gizi yang cukup dan seimbang untuk mendukung perkembangan fisik maupun kognitif. Namun, tidak jarang orang tua merasa khawatir apakah kebutuhan gizi anak sudah terpenuhi hanya dari makanan sehari-hari. Hal ini mendorong banyak orang tua mempertimbangkan pemberian suplemen sebagai solusi tambahan.

Tapi, benarkah anak membutuhkan suplemen? Yuk, cek faktanya pada artikel ini!

Apakah Suplemen Wajib Diberikan untuk Anak?

​Pemberian suplemen pada anak tidak selalu diperlukan dan sebaiknya disesuaikan dengan kondisi kesehatan serta pola makan anak. Menurut American Academy of Pediatrics (AAP) dan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), anak-anak yang sehat dan memiliki pola makan seimbang umumnya tidak membutuhkan suplemen tambahan. Zat gizi yang dibutuhkan dapat diperoleh dari makanan sehari-hari seperti buah, sayur, protein hewani, produk susu, dan biji-bijian.

Kapan Anak Membutuhkan Suplemen?

Suplementasi dapat diperlukan dalam kondisi tertentu, seperti:

  1. Anak yang mengalami defisiensi (kekurangan) zat gizi akibat pola makan yang terbatas atau selektif (picky eater).​

  2. Anak dengan kondisi medis tertentu yang memengaruhi penyerapan gizi.​

  3. Anak yang menjalani diet vegetarian atau vegan, yang berisiko kekurangan vitamin B12, vitamin D, zat besi, dan kalsium.

  4. Tinggal di daerah dengan paparan sinar matahari rendah (risiko defisiensi vitamin D).

  5. Mengalami defisiensi zat gizi spesifik yang sudah didiagnosis dokter (misalnya anemia karena kekurangan zat besi).

Apakah Suplemen Baik untuk Dikonsumsi Anak?

Pemberian vitamin dan mineral pada dasarnya merupakan bentuk suplementasi, yang berarti hanya dilakukan jika kebutuhan mikronutrien anak tidak dapat dipenuhi melalui pola makan sehari-hari. Salah satu cara untuk mengetahui adanya kekurangan mikronutrien adalah melalui pemeriksaan biokimia. Namun, metode ini memerlukan biaya yang cukup tinggi dan bisa menyebabkan ketidaknyamanan karena harus dilakukan melalui pengambilan sampel darah.

Konsumsi suplemen pada anak dapat dikatakan baik apabila sesuai pedoman. Karena itu, digunakan pedoman dari World Health Organization (WHO) yang memberikan rekomendasi suplementasi vitamin dan mineral. Pedoman ini disesuaikan dengan kondisi masing-masing negara, serta mempertimbangkan prevalensi masalah kesehatan yang paling umum terjadi di wilayah tersebut.

Suplemen yang Dapat Diberikan untuk Anak

Suplementasi vitamin dan mineral dapat diberikan pada anak sesuai dengan pedoman dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) sebagai berikut:

A. Vitamin A

Suplementasi vitamin A bermanfaat menurunkan angka kematian sebesar 24% dan kematian terkait diare sebesar 28%. Program pemberian vitamin A di Indonesia sudah dilaksanakan sejak tahun 1970-an dan masih terus berlanjut hingga saat ini. Program ini dilakukan setiap bulan Februari dan Agustus. WHO merekomendasikan pemberian suplementasi vitamin A sebesar:

  1. 100.000 U pada bayi usia 6-11 bulan (kapsul biru).

  2. 200.000 U tiap 4-6 bulan pada anak usia 12-59 bulan (kapsul merah).

B. Vitamin D

American Academy of Pediatrics (AAP) menyarankan agar paparan sinar matahari pada bayi dibatasi guna mengurangi risiko terkena kanker kulit di masa mendatang. Namun, sinar matahari memiliki peran penting dalam produksi vitamin D yang dibutuhkan untuk mendukung kesehatan dan perkembangan tulang. Oleh karena itu, AAP merekomendasikan pemberian suplemen vitamin D sebagai berikut:

  1. Suplementasi vitamin D untuk bayi 0 – 12 bulan sebanyak 400 IU per hari, tanpa memandang jenis makanannya (ASI eksklusif atau tidak).

  2. Suplementasi vitamin D untuk anak >12 bulan, sebanyak 600 IU per hari, tanpa memandang jenis makanannya.

C. Zat Besi

Pemberian suplemen zat besi dianjurkan oleh WHO dan IDAI karena zat besi memiliki peranan penting dalam pertumbuhan dan perkembangan otak, meningkatkan daya tahan tubuh serta konsentrasi dan prestasi belajar.

Suplementasi zat besi ini disarankan diberikan rutin setiap hari selama 3 bulan setiap tahunnya pada bayi sejak usia 6 bulan. Dosis suplementasi zat besi yang diperlukan sesuai usia anak:

  1. Bayi Berat badan baru lahir berat kurang dari 2500g dosisnya 3mg/kgBB/hari dengan lama pemberian usia 1 bulan sampai 2 tahun

  2. Bayi cukup bulan dosisnya 2 mg/kgBB/hari dengan lama pemberian usia 4 bulan-2 tahun

  3. Anak 2 - 12 tahun diberikan zat besi dengan dosis 1 mg/kgBB/hari dengan lama pemberian 2 kali seminggu selama 3 bulan berturut-turut tiap tahun

  4. Anak usia 12-18 tahun dosis pemberian zat besi 60 mg/hari dengan lama pemberian 2 kali seminggu selama 3 bulan berturut-turut tiap tahun

Suplemen untuk Anak Stunting

A. Zinc

Zinc (seng) adalah mineral yang berperan penting dalam sistem kekebalan dan metabolisme tubuh. Peranan zinc juga bermanfaat untuk proses tumbuh kembang anak. Dalam sebuah penelitian dinyatakan bahwa suplementasi zinc terbukti efektif untuk anak stunting, karena dapat mengoptimalkan proses pertumbuhan dan perkembangan dengan cepat.

Setelah dilakukan suplementasi zinc selama 16 minggu pada anak stunting usia 2–5 tahun, hasilnya menunjukkan bahwa seluruh 16 anak (100%) mengalami peningkatan dalam berat badan menurut umur (BB/U), tinggi badan menurut umur (TB/U), dan berat badan menurut tinggi badan (BB/TB). Rata-rata peningkatan berat badan mencapai 2,7 kg, sementara peningkatan tinggi badan rata-rata adalah 2,9 cm.

B. Multiple Micronutrient Supplementation (MMS)

Kombinasi mikronutrien seperti vitamin A, B1, B2, B3, B6, B12, C, D, E, asam folat, zat besi, tembaga, selenium, iodium, dan kalsium telah terbukti efektif dalam meningkatkan pertumbuhan anak stunting. Penelitian menunjukkan bahwa suplementasi MMS selama 6 hingga 18 bulan pada anak usia 0–24 bulan dapat meningkatkan panjang badan dan menurunkan prevalensi stunting.

C. Lipid-Based Nutrient Supplementation (LNS)

Lipid-based nutrient supplementation (LNS), dinilai efektif diberikan pada anak-anak maupun ibu hamil karena dapat menurunkan stunting dan anemia. Studi di Zimbabwe menunjukkan bahwa pemberian LNS selama 12 bulan pada anak usia 6–18 bulan dapat meningkatkan panjang badan dan menurunkan prevalensi stunting sebesar 8–9%.

Peran Suplemen dalam Mendukung Tumbuh Kembang Anak

A. Suplemen yang Berhubungan dengan Kecerdasan Otak

1. Asam Lemak Omega-3 (DHA dan EPA)

Asam lemak omega-3, terutama DHA (docosahexaenoic acid) dan EPA (eicosapentaenoic acid), sangat penting untuk perkembangan otak, khususnya pada masa pertumbuhan awal. Suplementasi DHA juga dapat membantu memperbaiki memori, konsentrasi, dan kemampuan belajar anak.

2. Zinc dan Vitamin D

Zinc dan vitamin D berperan untuk perkembangan otak dan sistem saraf. Kekurangan zinc dan vitamin D dapat berdampak negatif pada fungsi kognitif dan perilaku anak. Suplementasi zinc dan vitamin D dapat membantu meningkatkan fungsi kognitif dan mendukung pertumbuhan otak yang sehat.

B. Suplemen yang Berhubungan dengan Percernaan

Suplementasi probiotik dan prebiotik dapat bermanfaat menjaga kesehatan penceranaan anak. Kandungan dalam probiotik dan prebiotik dapat membantu menjaga keseimbangan mikrobiota usus, mencegah diare, sembelit, dan meningkatkan daya tahan tubuh.

Bergabung dalam Upaya Mencegah dan Mengatasi Stunting!

Setiap anak berhak tumbuh dengan sehat dan optimal. Melalui donasi yang kamu berikan, kami bisa menyediakan #1day1egg bagi balita yang membutuhkan selama 6 bulan untuk mendukung pemenuhan kebutuhan gizi mereka. Klik di sini untuk berdonasi!

Referensi:

Yustanta, B. F., & Agustina, A. (2021, November). Suplementasi Zinc Sebagai Upaya Peningkatan Pertumbuhan Berdasarkan Indeks Z-Score Pada Anak Stunting Usia 2–5 Tahun. In Prosiding Seminar Nasional Kesehatan (Vol. 1, pp. 528-538).

Fauziah, S. R. (2022). Pemberian suplementasi dan fortifikasi mikronutrien terhadap pertumbuhan anak dengan stunting: A scoping review (Skripsi, Universitas Padjadjaran). Universitas Padjadjaran Repository.

Arfiana, A., Rahayu, T., Zaenafree, I., & Ningrum, D. N. A. (2023, June). Efek Suplementasi Terhadap Peningkatan Tumbuh Kembang Anak: A Systematic Literature Review. In Prosiding Seminar Nasional Pascasarjana (Vol. 6, No. 1, pp. 92-97).

ic-brand
Tunggu sebentar