Kehamilan adalah perjalanan yang penuh kejutan. Ada momen manis saat merasakan tendangan pertama si Kecil, tetapi ada juga perubahan fisik yang kadang membuat tidak nyaman. Salah satunya adalah kaki yang tampak bengkak, kondisi yang cukup sering dialami ibu hamil.
Kenapa Kaki Bengkak saat Hamil?
Secara sederhana, pembengkakan terjadi karena tubuh ibu sedang bekerja ekstra untuk mendukung kehidupan baru di dalam rahim. Selama kehamilan, tubuh menyesuaikan diri agar kebutuhan janin tetap terpenuhi.
Bengkak biasanya mulai terasa sejak trimester kedua dan semakin jelas di trimester ketiga. Kaki menjadi bagian yang paling sering terdampak karena pengaruh gravitasi. Cairan berlebih di dalam tubuh cenderung turun dan berkumpul di bagian paling bawah, terutama di pergelangan dan telapak kaki, terlebih jika ibu banyak berdiri atau duduk dalam waktu lama.
Selain Kaki, Apa Lagi yang Biasanya Bengkak?
Tidak hanya kaki, pembengkakan juga bisa muncul di beberapa bagian tubuh lain, antara lain:
Jari Tangan
Peningkatan cairan dan perubahan hormon dapat membuat jari terasa kaku. Akibatnya, cincin terasa sempit atau sulit dilepas, terutama menjelang trimester akhir.
Wajah
Wajah bisa tampak lebih penuh karena tubuh menahan cairan di jaringan wajah. Biasanya terlihat lebih jelas di pagi hari dan muncul secara bertahap.
Hidung
Sebagian ibu hamil merasa hidungnya tampak “membesar”. Hal ini terjadi karena jaringan lunak di sekitar hidung ikut membengkak akibat retensi cairan dan peningkatan aliran darah, dan umumnya masih tergolong normal.
Penyebab Utama Kaki Bengkak
Ada beberapa alasan medis yang menjelaskan kenapa kaki mudah bengkak selama kehamilan:
Peningkatan Volume Darah
Selama hamil, volume darah dan cairan tubuh meningkat hingga 50%. Cairan ekstra ini diperlukan untuk melunakkan tubuh agar bisa mengembang seiring pertumbuhan bayi, serta mempersiapkan sendi panggul untuk persalinan.
Tekanan Rahim
Seiring membesarnya janin, rahim yang kian berat akan menekan pembuluh darah besar (vena cava inferior) yang bertugas membawa darah dari kaki kembali ke jantung. Tekanan ini memperlambat aliran darah, sehingga cairan merembes keluar dari pembuluh darah ke jaringan di sekitarnya (kaki).
Hormon Kehamilan
Hormon progesteron yang melonjak membuat dinding pembuluh darah lebih rileks dan menahan natrium (garam) serta air lebih banyak dari biasanya.
Tanda Bengkak yang Normal dan Berbahaya
Sebagian besar kasus kaki bengkak adalah normal. Namun, Bumil harus jeli membedakan mana bengkak fisiologis (normal) dan mana yang merupakan tanda bahaya medis seperti Preeklampsia (tekanan darah tinggi saat hamil) atau DVT (penggumpalan darah).
Tanda Bengkak Normal
Terjadi perlahan
Lebih terasa di sore atau malam hari dan membaik setelah bangun tidur
Bengkak di kedua kaki relatif sama
Dipicu aktivitas lama atau cuaca panas
Tanda Bengkak Berbahaya
Bengkak muncul tiba-tiba dan drastis di wajah, tangan, atau sekitar mata
Salah satu kaki jauh lebih bengkak, nyeri, kemerahan, atau terasa panas
Bengkak disertai sakit kepala hebat, pandangan kabur, nyeri ulu hati, atau sesak napas
Bengkak meninggalkan cekungan lama saat ditekan (pitting edema)
Apa yang Harus Dilakukan Jika Kaki Bengkak saat Hamil?
Meski bengkak tidak bisa hilang sepenuhnya sebelum melahirkan, ada beberapa cara yang bisa membantu mengurangi rasa tidak nyaman:
Angkat Kaki
Gravitasi adalah salah satu penyebab utama cairan menumpuk di kaki. Jika meninggikan kaki lebih tinggi dari jantung selama duduk atau tidur, aliran balik darah dan cairan dari kaki akan lebih lancar. Bumil bisa pakai tumpukan bantal, footrest, atau meja kecil.
Tidur Miring ke Kiri
Rahim yang membesar bisa menekan vena cava (pembuluh darah besar yang mengembalikan darah ke jantung). Posisi miring ke kiri membantu mengurangi tekanan ini, sehingga aliran darah lebih lancar dan pembengkakan lebih terkendali. Bonusnya, aliran darah ke janin juga bisa lebih optimal.
Tetap Terhidrasi
Minum cukup air justru membantu tubuh menyeimbangkan cairan. Kalau kurang minum, tubuh akan “panik” dan menahan cairan lebih banyak. Ketika hidrasi cukup, ginjal lebih efisien membuang racun dan kelebihan natrium, sehingga bengkak bisa berkurang.
Kurangi Konsumsi Garam
Makanan tinggi garam membuat tubuh menahan air lebih lama. Batasi makanan seperti keripik, mi instan, ayam goreng ber-bumbu asin, makanan kaleng, dan snack kemasan. Tidak harus nol garam, tapi cukup dikurangi agar tubuh tidak makin “puffy”.
Tetap Aktif Bergerak
Gerakan membantu otot betis bekerja sebagai “pompa” alami yang mengalirkan darah dan cairan dari kaki ke jantung. Bumil bisa lakukan jalan santai, berenang, atau gerakan ringan seperti menggoyangkan pergelangan kaki.
Gunakan Sepatu Nyaman
Pembengkakan juga bisa membuat kaki terasa lebih lebar. Gunakan sepatu flat atau sandal dengan ruang cukup dan penyangga yang baik. Hindari sepatu sempit atau bertumit tinggi yang membuat aliran darah makin sulit dan menambah tekanan pada kaki.
Rendam Kaki dengan Air Hangat Berempah
Merendam kaki dalam air hangat yang diberi rempah seperti jahe, sereh, atau daun mint bisa membantu melemaskan otot, melancarkan peredaran darah, dan mengurangi rasa pegal akibat bengkak. Suhu hangat membuat pembuluh darah melebar sedikit sehingga aliran cairan lebih lancar, sementara aroma rempah memberikan efek relaksasi. Lakukan 10–15 menit di malam hari untuk hasil yang lebih nyaman.