Jangan Sampai Salah! Ini Perbedaan Weight Faltering, Wasting, dan Stunting

Article 14 Apr 2025 |
img author
Risda Monica, S.Gz., Dietisien
Pengukuran Lingkar Lengan Atas pada Anak

Pertumbuhan anak mencerminkan status gizi dan kesehatannya. Namun, gangguan seperti weight faltering, wasting, dan stunting dapat menghambat perkembangan mereka. Ketiga kondisi ini berdampak pada kesehatan fisik, perkembangan kognitif, dan produktivitas anak di masa depan. Oleh karena itu, penting untuk memahami perbedannya untuk memastikan tumbuh kembang anak optimal.

Pengertian Weight faltering, Wasting, dan Stunting 

Weight faltering 

Weight faltering adalah kondisi ketika pertumbuhan bayi dan anak melambat atau tidak sesuai dengan kurva pertumbuhan yang seharusnya. Hal ini ditandai dengan berat badan yang tidak bertambah sesuai dengan Kenaikan Berat badan Minimum (KBM) yang dianjurkan untuk balita 

Wasting 

Wasting merupakan salah satu bentuk kekurangan gizi yang menggambarkan berat badan anak yang terlalu kurus dibandingkan tinggi badannya. Wasting dapat mengakibatkan terganggunya pertumbuhan jasmani dan kecerdasan anak bahkan lebih buruknya akan berdampak terhadap kematian balita. 

Stunting 

Stunting adalah kondisi saat anak di bawah lima tahun mengalami pertumbuhan yang terhambat sehingga tubuhnya lebih pendek dari anak seusianya. Namun, tanda-tanda stunting biasanya baru terlihat setelah anak berusia 2 tahun. 

Hubungan Weight faltering, Wasting, dan Stunting 

Weight faltering, wasting, dan stunting sama-sama merupakan masalah pertumbuhan pada anak. Meskipun saling berkaitan, ketiganya memiliki perbedaan utama dalam penyebab dan dampaknya.

Weight Faltering

  • Kenaikan berat badan yang tidak sesuai dengan standar pertumbuhan.

  • Sering menjadi tanda awal adanya masalah gizi.

Wasting

  • Berat badan anak terlalu rendah akibat kekurangan gizi dalam waktu singkat.

Stunting

  • Kondisi gagal tumbuh (bertubuh pendek) akibat kekurangan gizi jangka panjang.

  • Berisiko mengalami gangguan kognitif.

Umumnya, masalah pertumbuhan anak berawal dari weight faltering. Kondisi ini terjadi ketika kenaikan berat badan anak tidak sesuai dengan kurva pertumbuhan yang seharusnya. Jika tidak segera ditangani, weight faltering dapat berkembang menjadi underweight, lalu berlanjut menjadi wasting, dan mengarah pada stunting.

Faktor Risiko Weight faltering, Wasting, dan Stunting 

Faktor Risiko Weight Faltering 

Faktor risiko atau penyebab weight faltering sangat beragam dan dapat berasal dari berbagai aspek. Salah satu penyebab umum adalah pemberian ASI yang kurang optimal, yang bisa disebabkan oleh pelekatan yang tidak tepat atau produksi ASI yang belum lancar. Selain itu, pemberian MPASI yang tidak sesuai—baik dari segi kandungan gizi, porsi, maupun tekstur—juga dapat menghambat pertumbuhan anak.

Di sisi lain, ada juga bayi yang secara medis memiliki kebutuhan kalori lebih tinggi karena kondisi tertentu, seperti metabolisme yang tinggi, anemia, gangguan pencernaan, atau infeksi yang berlangsung dalam jangka panjang. Kondisi-kondisi ini membuat bayi membutuhkan asupan gizi yang lebih banyak untuk dapat tumbuh secara optimal.

Faktor Risiko Wasting 

Penyebab utama wasting umumnya berkaitan dengan ketidakcukupan asupan gizi dan kurangnya dukungan lingkungan yang mendukung pertumbuhan anak secara optimal.

Beberapa faktor yang sering menjadi penyebab antara lain adalah kurangnya ketersediaan makanan bergizi, pola pengasuhan yang tidak optimal, serta akses terhadap layanan kesehatan yang terbatas. Kondisi ini dapat menghambat pemenuhan kebutuhan gizi anak, terutama dalam masa-masa kritis pertumbuhan.

Selain itu, terdapat faktor risiko lain yang turut berkontribusi, seperti pendapatan keluarga yang rendah, yang menyebabkan kesulitan dalam menyediakan makanan bergizi secara konsisten. Imunisasi yang tidak lengkap juga dapat membuat anak lebih rentan terhadap penyakit, yang selanjutnya memengaruhi status gizinya.

Faktor Risiko Stunting 

Penyebab utama stunting berkaitan dengan kurangnya asupan zat gizi dalam jangka panjang, gangguan pada fungsi hormon pertumbuhan, serta adanya penyakit infeksi yang berulang. Ketiga hal ini dapat menghambat proses tumbuh kembang anak secara signifikan.

Di negara berkembang seperti Indonesia, terdapat berbagai faktor risiko yang turut memperbesar kemungkinan terjadinya stunting, antara lain:

  1. Tidak diberikannya ASI eksklusif pada enam bulan pertama

  2. Kondisi sosial ekonomi keluarga yang rendah

  3. Berat badan lahir rendah (BBLR) dan panjang badan lahir yang pendek,

  4. Tingkat pendidikan ibu yang rendah

  5. Tingginya paparan terhadap penyakit infeksi akibat lingkungan yang kurang higienis dan sanitasi yang buruk

Tips Menanggulangi Masalah Weight faltering, Wasting, dan Stunting 

Weight faltering, wasting, dan stunting adalah tiga kondisi pertumbuhan anak yang saling berkaitan dan dapat dicegah serta ditangani. Berikut adalah beberapa tips menanggulanginya: 

1. Pemantauan Pertumbuhan Rutin 

Melakukan pemantauan berat dan tinggi badan anak secara berkala di fasilitas kesehatan dapat mendeteksi dini weight faltering. Deteksi dini memungkinkan intervensi segera untuk mencegah perkembangan menuju wasting atau stunting. 

2. Pemberian ASI Eksklusif dan MPASI yang Tepat 

Memberikan ASI eksklusif selama 6 bulan pertama dan melanjutkan dengan Makanan Pendamping ASI (MPASI) yang sesuai dari segi waktu, frekuensi, dan keragaman dapat menurunkan risiko weight faltering 

3. Pendidikan Gizi dan Perilaku Hidup Bersih 

Meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang gizi seimbang dan pentingnya perilaku hidup bersih dan sehat dapat mencegah stunting. Pendidikan gizi yang efektif membantu keluarga memahami pentingnya pola makan yang baik dan sanitasi yang memadai 

4. Pemberian Makanan Tambahan dan Suplementasi 

Untuk anak yang mengalami wasting, pemberian makanan tambahan yang diperkaya gizi serta suplementasi vitamin dan mineral dapat membantu pemulihan. Intervensi ini sebaiknya dilakukan di bawah pengawasan tenaga kesehatan 

5. Akses Layanan Kesehatan Berkualitas 

Memastikan ibu hamil dan anak-anak mendapatkan akses ke layanan kesehatan yang memadai, termasuk imunisasi, pemeriksaan kehamilan, dan penanganan penyakit infeksi.

Bergabung dalam Upaya Mencegah dan Mengatasi Stunting!

Setiap anak berhak tumbuh dengan sehat dan optimal. Melalui donasi yang kamu berikan, kami bisa menyediakan #1day1egg bagi balita yang membutuhkan selama 6 bulan untuk mendukung pemenuhan kebutuhan gizi mereka.

Yuk, bantu balita untuk tumbuh sehat! Klik di sini untuk berdonasi.

ic-brand
Tunggu sebentar