Bulan Penimbangan Balita (BPB) adalah program penimbangan berat badan serta pengukuran panjang atau tinggi badan balita usia 0-59 bulan yang dilakukan secara serentak.
Program ini bertujuan untuk memantau perkembangan pertumbuhan balita sesuai usia dan mendeteksi masalah yang berkaitan dengan pertumbuhannya. BPB dilaksanakan dua kali dalam setahun, yaitu pada bulan Februari dan Agustus.
Sejarah Bulan Penimbangan Balita (BPB)
Program Bulan Penimbangan Balita dimulai pada tahun 1980-an sebagai bagian dari upaya nasional untuk memantau kesehatan balita di Indonesia. Penimbangan ini dilakukan di posyandu (pos pelayanan terpadu) atau fasilitas kesehatan lainnya.
Petugas kesehatan akan memantau berat badan dan panjang badan anak untuk mendeteksi adanya masalah gizi atau kesehatan pada balita, seperti stunting (terlambat tumbuh karena kekurangan gizi) atau masalah kesehatan lainnya.
Manfaat Program Bulan Penimbangan Balita (BPB)
Berikut adalah beberapa manfaat yang dapat diperoleh dari Program Bulan Penimbangan Balita (BPB):
1. Memantau Pertumbuhan Balita
Memantau pertumbuhan balita dapat dilakukan melalui pengukuran berat badan dan panjang badan untuk mendeteksi masalah gizi atau kesehatan.
2. Memberikan Edukasi pada Orang Tua
Memberikan edukasi kepada orang tua mengenai pentingnya pemberian gizi yang baik dan pola hidup sehat untuk mendukung tumbuh kembang anak.
3. Mengurangi angka stunting dan gizi buruk
Mengurangi angka stunting dan gizi buruk dengan memastikan anak-anak mendapatkan asupan gizi yang cukup dan berkualitas.
4. Mencegah dan mengatasi kekurangan vitamin A
Mencegah dan mengatasi kekurangan vitamin A dengan memberikan suplementasi secara gratis kepada balita untuk meningkatkan kekebalan tubuh dan mencegah kebutaan.
Cara Menimbang Berat Badan Balita yang Benar
Menimbang berat badan balita dengan benar sangat penting untuk mendapatkan hasil yang akurat dan dapat digunakan untuk memantau pertumbuhannya. Berikut langkah-langkah menimbang balita dengan tepat:
1. Persiapkan Alat
Gunakan timbangan yang sesuai untuk balita, seperti timbangan digital atau timbangan bayi. Letakkan timbangan di permukaan yang datar dan stabil untuk memastikan akurasi.
2. Pilih Waktu yang Tepat
Idealnya, menimbang balita dilakukan pada pagi hari setelah mereka bangun tidur dan sebelum makan.
3. Gunakan Pakaian Tipis
Pastikan balita mengenakan pakaian yang ringan dan tidak ada benda tambahan seperti popok atau aksesori berat agar hasil penimbangan lebih akurat.
4. Posisikan Balita dengan Benar
Jika menggunakan timbangan bayi, letakkan balita di tengah timbangan dengan posisi tubuh tegak dan kaki tidak menggantung. Sementara itu, jika menggunakan timbangan digital, pastikan balita berada di atas timbangan dengan posisi stabil.
5. Pastikan Balita dalam Posisi Tenang
Agar hasil penimbangan akurat, pastikan balita tetap diam selama proses tersebut. Cobalah membuatnya merasa nyaman, karena gerakan kecil bisa memengaruhi hasil timbangan.
6. Catat Hasil Timbangan
Setelah balita berada dalam posisi yang benar dan timbangan menunjukkan angka yang stabil, catat hasil pengukuran berat badan. Jika perlu, ulangi proses penimbangan untuk memastikan hasil yang tepat.
Cara Mengukur Tinggi Badan Balita yang Benar
Setelah menimbang berat badan, lanjutkan dengan mengukur tinggi atau panjang badan balita menggunakan alat ukur yang sesuai. Pastikan balita berdiri tegak dengan tubuh lurus selama proses pengukuran.
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pengukuran tinggi atau panjang badan balita:
Jika balita berusia 0-24 bulan diukur dengan posisi berdiri, tambahkan 0,7 cm pada hasil pengukuran.
Jika balita berusia lebih dari 24 bulan diukur dengan posisi berbaring, kurangi 0,7 cm dari hasil pengukuran.
Program Pemberian Vitamin A pada Balita
Pada Bulan Penimbangan Balita (BPB), balita juga menerima vitamin A dosis tinggi sebagai bagian dari upaya untuk memastikan kecukupan gizi mereka. Pemberian suplemen dilakukan untuk membantu meningkatkan kekebalan tubuh, mendukung pembentukan sel darah merah yang penting untuk distribusi oksigen ke seluruh tubuh, serta mencegah kerusakan mata.
Pemberian vitamin A dosis tinggi kepada balita aman dilakukan karena vitamin A dapat disimpan dalam tubuh dan dilepaskan sesuai kebutuhan. Penelitian dari berbagai negara menunjukkan bahwa pemberian kapsul vitamin A dosis tinggi dua kali setahun pada balita usia 6-59 bulan efektif dalam mencegah kekurangan vitamin A. Program ini telah terbukti menurunkan angka kematian balita sebesar 24%, serta kematian terkait diare sebesar 28%.
Berdasarkan hasil tersebut, Kementerian Kesehatan Indonesia mengimplementasikan program pemberian kapsul vitamin A untuk balita usia 6-59 bulan setiap bulan Februari dan Agustus. Balita usia 6-11 bulan menerima satu kapsul vitamin A dosis tinggi berwarna biru dengan dosis 100.000 IU, sementara balita usia 12-59 bulan menerima satu kapsul berwarna merah dengan dosis 200.000 IU.
Pemantauan Pertumbuhan - Kunci Cegah Stunting pada Balita
Melalui penimbangan berat badan dan pengukuran tinggi badan yang rutin, kita dapat memantau perkembangan balita dan mendeteksi lebih awal jika ada masalah pertumbuhan, seperti stunting. Pemantauan yang teratur memungkinkan orang tua, tenaga medis, dan pihak terkait lainnya untuk segera mengambil langkah pencegahan, misalnya memastikan asupan gizi yang tepat dan memberikan intervensi yang diperlukan.
Bergabung dalam Upaya Mencegah dan Mengatasi Stunting!
Setiap anak berhak tumbuh dengan sehat dan optimal. Melalui donasi yang kamu berikan, kami bisa menyediakan #1day1egg bagi balita yang membutuhkan selama 6 bulan untuk mendukung pemenuhan kebutuhan gizi mereka.
Yuk, bantu balita untuk tumbuh sehat! Klik di sini untuk berdonasi.
Referensi:
Bustamam, N., & Wahyuningsih, S. (2021). Bulan Penimbangan Balita Dan Pemberian Vitamin a Di Posyandu Limo Depok Pada Pandemi Covid-19. BERNAS: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 2(1), 152-157.