Aturan Bermain Gagdet pada Anak

Article 16 May 2025 |
img author
Risda Monica, S.Gz., Dietisien
Dua orang anak kecil sedang menatap layar gadget dengan ekspresi serius

Penggunaan gadget di kalangan anak-anak kini menjadi hal yang umum ditemui dalam kehidupan sehari-hari. Meski teknologi digital dapat memberikan manfaat edukatif, penggunaannya yang tidak terkontrol dapat berdampak negatif pada tumbuh kembang anak. Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk memahami dan menerapkan aturan yang tepat dalam membatasi waktu serta jenis aktivitas anak saat bermain gadget.

Penggunaan Gadget pada Anak

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) dan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (2020), diperoleh data bahwa sebanyak 55% anak dari populasi menghabiskan waktu untuk menonton YouTube, dan pada survei lainnya diperoleh hasil bahwa sebanyak 61% anak menghabiskan waktu untuk menonton YouTube.

Pada kategori anak usia dini, anak-anak dalam rentang usia 5–6 tahun berada pada urutan tertinggi dalam penggunaan gawai, dengan persentase sebesar 47,7%. Selanjutnya disusul oleh anak dalam rentang usia 1–4 tahun (25,9%) dan bayi di bawah usia 1 tahun (3,5%).

Kapan Anak Boleh Diberikan Gadget?

Sebelum usia 2 tahun, anak sebaiknya tidak diberikan akses gadget sama sekali, karena pada masa ini perkembangan otak, bahasa, dan kemampuan sosialnya sangat pesat dan membutuhkan interaksi langsung dengan lingkungan nyata, bukan layar. Jadi, usia yang diperkenankan untuk mulai mengenalkan gadget adalah 2–5 tahun, dengan aturan yang jelas dan pengawasan ketat.

Berapa Batas Screen Time untuk Anak?

Penting bagi orang tua untuk mendampingi anak saat menggunakan gadget dan memastikan konten yang diakses sesuai dengan usia dan kebutuhan perkembangan anak. Batas screen time anak menurut American Academy of Pediatric (AAP):

  1. Anak yang berumur 0-2 tahun tidak boleh terpapar oleh gadget sama sekali.

  2. Anak yang berumur 3-5 tahun dibatasi pemakaian gadget/screen time selama 1 jam/hari

  3. Anak yang berumur 6-18 tahun dibatasi pemakaian gadget/screen time selama 2 jam/hari.

Dampak Negatif Anak yang Berlebihan Main Gadget

Berdasarkan berbagai penelitian ilmiah, penggunaan gadget pada anak sebaiknya diperkenalkan secara hati-hati dan dengan pengawasan ketat, terutama pada usia dini. Penelitian menemukan bahwa durasi penggunaan gadget yang melebihi satu jam per hari dapat berdampak negatif pada perkembangan anak usia prasekolah. Beberapa dampak negatif tersebut ialah:

1. Gangguan Perkembangan Bahasa

Menurut studi, penggunaan gadget lebih dari satu jam per hari tanpa pendampingan orang tua berhubungan dengan risiko keterlambatan bicara (speech delay) pada anak usia di bawah lima tahun. Kurangnya interaksi verbal dengan lingkungan sekitar akibat penggunaan gadget dapat menghambat perkembangan bahasa anak.

2. Gangguan Emosi dan Perilaku

Penelitian menemukan bahwa anak-anak yang menggunakan gadget secara berlebihan cenderung mengalami gangguan tidur, seperti sulit tidur dan tidur tidak berkualitas. Selain itu, mereka juga menunjukkan perilaku agresif dan mudah marah. Penggunaan gadget yang berlebihan dapat mempengaruhi fungsi prefrontal cortex, yang berperan dalam pengendalian emosi dan perilaku.

3. Gangguan Sosial

Menurut penelitian yang diterbitkan dalam Jurnal Pendidikan Luar Sekolah oleh Universitas Siliwangi, penggunaan gadget yang berlebihan dapat membuat anak menjadi pribadi tertutup, suka menyendiri, dan mengalami gangguan dalam bersosialisasi dengan teman sebaya. Hal ini dapat menghambat perkembangan sosial anak dan mengurangi kemampuan mereka dalam berinteraksi secara langsung.

4. Gangguan Kesehatan Mata dan Postur Tubuh

Penelitian menemukan bahwa anak yang sering menggunakan gadget dalam waktu lama dan jarak dekat mengalami masalah kesehatan mata, seperti mata lelah dan iritasi. Selain itu, penggunaan gadget yang berlebihan juga dapat memengaruhi postur tubuh anak, meskipun dalam studi ini tidak ditemukan masalah postur pada subjek yang diamati.

5. Resiko Obesitas dan Gangguan Tidur

Penelitian lain menyatakan bahwa penggunaan gadget yang berlebihan dapat meningkatkan risiko obesitas pada remaja. Hal ini disebabkan oleh berkurangnya aktivitas fisik dan kecenderungan untuk menghabiskan waktu di depan layar. Selain itu, penggunaan gadget sebelum tidur dapat mengganggu kualitas tidur, yang berdampak pada kesehatan fisik secara keseluruhan.

Bagaimana Cara Mencegah Agar Anak Tidak Kecanduan Gadget?

Untuk mencegah anak terus-menerus bermain HP, pendekatan berikut bisa diterapkan sejak dini:

1. Tunda Pemberian Gadget

Jangan kenalkan HP terlalu dini, terutama sebelum usia 2 tahun.

2. Buat Aturan Sejak Awal

Tetapkan waktu dan tempat khusus untuk penggunaan gadget, misalnya tidak saat makan atau sebelum tidur.

3. Isi Waktu dengan Aktivitas Menarik

Ajak anak bermain, membaca, menggambar, atau membantu pekerjaan rumah.

4. Bangun Rutinitas yang Sehat

Jadwal harian yang teratur akan membantu anak terbiasa dengan aktivitas seimbang.

5. Berikan Teladan Positif

Anak meniru orang tua, jadi kurangi penggunaan HP saat bersama anak.

6. Libatkan Anak dalam Interaksi Sosial Langsung

Ajak mereka bermain dengan teman sebaya atau ikut kegiatan kelompok.

7. Gunakan Media secara Edukatif

Jika harus pakai HP, pilih konten yang mendidik dan batasi durasinya.

Apa yang Harus Dilakukan Jika Anak Terlanjur Kecanduan Gadget?

Jika anak kecanduan gadget, langkah yang bisa dilakukan meliputi:

  1. Batasi waktu penggunaan secara bertahap sesuai usia.

  2. Alihkan perhatian ke aktivitas lain seperti bermain di luar, membaca, atau menggambar.

  3. Buat jadwal harian yang teratur untuk screen time, belajar, dan bermain.

  4. Jadi contoh yang baik, kurangi penggunaan gadget di depan anak.

  5. Komunikasikan dengan positif, jelaskan alasan pembatasan dengan sabar.

  6. Berikan konsekuensi dan pujian jika anak patuh atau melanggar aturan.

  7. Konsultasi ke profesional jika gejala kecanduan sudah berat.

ic-brand
Tunggu sebentar